pikiranrakyatpapua.com – Asosiasi pedagang kaki lima pasar sentral Remu Sorong memperkirakan, sedikitnya 1300 lapak pedagang kaki lima yang hangus, saat kebakaan pasar sentral Remu Sorong, Sabtu sore (28/9/2024).
Wakil ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima pasar sentral Remu Sorong, Haji Dasuar menjelaskan kios yang terbakar ukuran 2X2 sekitar 480 kios, ukuran 4X5 sekitar 300 kios, ukuran 1X1 sekitar 600 kios. Menurut Haji Dasuar kios dan lapak yang terbakar rata-rata menjual pakaian, sepatu, sembako dan asesoris.
“Sekitar 1.300 kios. Yang ukuran 2×2 sekitar 480 kios. Ukuran 4×5 sekitar 300 kios. Ukuran 1×1 sekitar 680 kios. Jualanya ya pakaian, sepatu, sembako dan asesoris”, jelas Haji Dasuar.
Para pedagang pasar sentral Remu berharap pemerintah kota Sorong segera membersihkan sisa-sisa puing kebakaran, agar mereka bisa membangun lapak naru untuk berjualan. Jika pemerintah tidak memberikan bantuan, mereka akan membangunnya dengan swadaya
“Haparan kami yang pertama perhatian khusus dari pemerintah kota Sorong. Yang kedua lapak PKL di depan pasar sentral Remu harus segera dibersihkan supaya akses masuk ke pasar bisa lancar. Kami meminta pemerintah agar membersihkan puing-puing yang ada ini. Kalau memang pemerintah tidak ada dana untuk membangun kami akan swadaya membangun kios-kios kami”, pinta Haji Dasuar.
Pasar sentral Remu Sorong di jalan Jendral Sudirman Kota Sorong Papua Barat Daya, sabtu sore (28/9/2024)/ sekitar 17.30 Waktu Indonesia Timur dilahap si jago merah. Ribuan kios dan lapak PKL yang berada di dalam pasar terbesar di kota sorong ini, hangus terbakar.
Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah akibat hubungan pendek arus listrik dari stafol di los A pasar sentral Remu. Kebakaran ini bukan pertama kali terjadi di pasar legendaris di kota Sorong ini. Pasar ini pernah terbakar sebanyak 4 kali yaitu, di tahun 2005, 2011, 2017 dan 2024.