PikiranRakyatPapua.com,Raja Ampat- Calon Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dalam orasi politiknya di pantai WTC Kabupaten Raja Ampat Senin, 04 Nopember 2024 lalu menyampaikan bahwa pihaknya akan memastikan di Papua Barat Daya tidak ada satu kelompok yang dominan.
” Kami hadir untuk semua suku bangsa, agama dan semua kelompok. Satukan kekuatan kita bangun Papua Barat Daya,” ajaknya.
Sudah saatnya kita harus memilih pemimpin yang baik, yang bisa melayani masyarakat dan tidak mencari harta dan kekuasaan.
” Saya datang untuk mendedikasikan diri melayani masyarakat sehingga kedepan Papua Barat Daya lebih maju,” ujarnya.
Elisa beberkan empat hal pokok yang harus dilakukan, antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi dan Infrastruktur. Program makanan gratis sebagaimana program dari pemerintah pusat akan kita lakukan.
” Sekolah semuanya gratis, tidak lagi bayar SPP dan biaya masuk sekolah,” ucapnya.
Dia menambahkan, bagi keluarga yang tidak mampu akan dapat bantuan beasiswa dari pemerintah.
Rumah sakit harus diperkuat dengan ketersediaan dokter spesialis dan fasilitas rumah sakit.
” Kita harus fokus pada perbaikan dan perubahan bagi provinsi Papua Barat Daya,” ajaknya.
Lebih lanjut Elkam katakan, khusus untuk Kepala Kampung dipastikan akan terima gaji setiap bulan dengan alasan kemanusian. Besaran gaji disesuaikan dengan UMR.
Begitu juga dengan konektivitas daerah, kedepannya diperbaiki sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk dijangkau. Raja Ampat harus setara dengan Bali, dimana masyarakat dapat merasakan langsung dampak perubahan.
Sementara Calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau menyatakan siap melanjutkan apa yang sebelumnya telah dikerjakan olen mantan Bupati Raja Ampat Almarhum Marcus Wanma.
” Kami berdua hadir di Raja Ampat bukan karena biaya mahal melainkan ingin merubah nasib masyarakat. Ingin merubah air mata jadi mata air,” ujarnya.
Sebelumnya, juru Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau, Muhammad Sanusi Rahaningmas menyebut bahwa pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau bukanlah sosok pemimpin yang kaleng-kaleng. Kedua sosok ini bukan menggambarkan sosok pemimpin yang tidak KKN.
” Kita bukan memilih agama melainkan memilih pemimpin yang bisa melayani masyarakat khususnya masyarakat Raja Ampat,” tegasnya.
Sanusi menekankan, kita jangan mau jatuh untuk kedua kalinya. Maka kita harus memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat.
Meski bukan dari Dapil Raja Ampat tetapi saya dan Orgenes Nauw banyak berkontribusi terhadap Raja Ampat.
Betapa perhatiannya terhadap masyarakat Raja Ampat, maka pasangan ESA memutuskan berkampanye di Raja Ampat ketimbang empat Paslon lainnya.
Sanusi menitipkan pesan, masyarakat Raja Ampat tidak perlu khawatir untuk memilih Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau.
Dia juga mengingatkan kepada ribuan masa pendukung Paslon ESA untuk mengecek di DPT apakah terdaftar atau tidak.
” Jangan pernah termakan bujuk rayu dari orang-orang yang dengan sengaja memainkan isu agama,” ujarnya. (Edi)